Selasa, 08 Desember 2009

perfecsionist but not perfect

Inilah salah satu sifat saya. Perfeksionis. Seharusnya saya sadar bahwa no body is perfect and won’t be perfect. Terkadang, perfeksionis malah membuat hasil tidak sempurna. Karena ingin perfect, maka saya menunggu saat yang terbaik untuk melakukan proses, dan alhasil banyak waktu yang terbuang untuk menunggu dan akhirnya hasil jauh dari sempurna bahkan tidak mencapai target.
Seperti hari ini. Saya berencana untuk melanjutkan membaca buku advance accounting tetapi ada tamu yang sebentar lagi akan datang dan saya harus menyambutnya, jadi, tanggung jika membaca. Mungkin hanya akan terbaca beberapa kalimat saja dan menurut saya itu tidak akan efektif. Itulah sifat perfeksionis saya. Seharusnya saya tetap membaca saja karena sebenarnya kan saya tidak tahu secara pasti berapa lama lagi tamu itu akan datang dan padahal bila nanti ketika membaca tamu itu datang, ya berhenti dulu sejenak lalu kembali membaca dan bila menjadi tidak mengerti pada bacaan selanjutnya karena tadi sempat terhenti, ya tinggal baca ulang beberapa kalimat sebelumnya yang bisa membuat kembali pada alur materi. Dan itulah watak saya. Tahu saran dari suatu permasalahan tetapi tidak tahub bagaimana agar saya dapat menggunakan saran itu.

Tidak ada komentar: